Minggu
Hari minggu di tetapkan
pemerintah Jakarta sebagai hari bebas kendaraan atau Car Free Day di daerah
bunderan HI atau di daerah sekitar Monas. Dengan jam yang sudah di tentukan. Banyak
yang menggunakan hari Minggu untuk berolahraga disekitar daerah monas dengan
berlari pagi ataupun dengan sepeda dan fasilitas lainnya. Banyak yang
berdatangan bersama keluarga, teman, pasangan dan rekan lainnya. Disana benar-benar
bisa melihat pemandangan yang benar-benar tanpa kendaraan, dan moment itu bisa
dimanfaatkan untuk menghirup oksigen bersih di daerah Jakarta. Dijalan-jalan
tertentu di jaga oleh polisi agar tidak ada kendaraan bermotor yang menerobos
jalan sesuai aturan yang ditetapkan. Kebetulan pada hari minggu saya bersepeda
bersama teman ke bunderan HI, seperti biasa disana ramai orang berkumpul,
berolahraga, bahkan ada yang duduk-duduk saja menikmati hari. Lalu kembali saya
mengayuh sepeda ke arah senayan. Dari arah berlawanan ada motor yang menerobos
jalan yang tidak boleh dilewati, lalu belok ke arah “gang tikus”. Entah pengendara
sepeda itu hendak pergi kemana. Namun, polisi mendiamkannya saja dan tidak
menilang pengendara motor tersebut.
Senin
Hari senin adalah hari dimana semua
aktivitas mulai kembali seperti biasanya. Kadang hari ini sangat tidak disukai
banyak orang karena mereka menganggap merusak liburan dan waktu istirahat
mereka. Sehingga banyak yang menyebut “MON sterDAY” atau “MOrNDAY”. Agar terdengar
lucu tapi hampir semua orang pasti merasakan tidak bersemangat di hari Senin
kadang aktivitas yang memuncak di hari Senin mengakibatkan kita menjadi
buru-buru dan tidak sabaran. Macet juga sudah menjadi hal yang biasa di
Jakarta. Serabat-serobot dan selengean kadang juga tidak bisa dielakan. Macet juga
disebabkan orang pergi ke kantor dan siswa yang berangkat ke sekolah. Semua jadi
tidak beraturan. Saat di lampu merah daerah Rawamangun, ada beberapa pengendara
motor melewati garis markah. Padahal sudah ada himbauan untuk menunggu lampu
merah di belakang garis markah dan kadang sampai maju ke depan melewati garis markah. Bahkan di
saat lampu merah belum berganti hijau, mereka menerobos lampu merah. Polisi pun
tidak mencegah atau pun memperingati mereka yang emlanggar aturan.
Selasa
Hari ini melihat suatu
kejanggalan dijalan raya , yang biasanya macet , menerobos lampu merah , belok
kearah yang bukan seharusnya dan sebagainya. Namun kali ini saya melihat
kejanggalan di jembatan penyebrangan. Ada beberapa jembatan penyebrangan yang
dipakai tidak sesuai dengan aturannya . Dimana yang seharusnya dipakai untuk
menyebrang jalan raya, tetapi ini malah dipakai untuk lahan berjualan, sehingga
menjadi sempit dan yang berjalan pun terasa terganggu. Tidak hanya itu ,
pengemis pun membuka lahan untuk meminta kepada orang lewat atau menuntut belas
kasih agar diberi sedekah. Memang sudah lama kebiasaan ini digunakan oleh
masyarakat sekitar untuk berjualan atau mengemis. Tetapi kali ini saya melihat
berbeda karena jembatan penyebrangan dipakai untuk motor menyebrang bukan
pejalan kaki. Ini sungguh melanggar aturan yang ada. Entah pengendara motor itu
malas untuk memutar balik atau bagimana, dia menggunakan jembatan penyebrangan
tersebut untuk mencapai sisi sebrang jalan yang ia tuju.
Rabu
Semenjak ada kendaraan Transjakarta
atau Busway. Jalan raya dijakarta memang agak dipersempit tempatnya karena
adanya jalur khusus untuk busway. Dimana jalur tersebut diharuskan untuk jalur
busway saja. Tetapi nyatanya masih saja pengendara motor atau mobil nekat untuk
mengambil jalur busway itu demi menghindari macet yang biasa terjadi dijakarta
. Bahkan kadang busway si Tuan rumahnya jalur itu pun harus mengalah
mempelambat kecepatannya demi menghindari tabrakan akibat masukknya “Kendaraan
terlarang” kejalurnya .Polisi pun atau petugas setempat yang bertanggung jawab
sudah kewalahan mengatasi tindakan
masyarakat yang seenaknya. Tetapi yang lebih parahnya , tadi saya melihat ada
mobil sedan nisan Juke yang platnya ada lambang kepolisian menerobos jalur
busway sebagai jalannya . Entah kenapa yang jelas mobil kepolisian malah
melanggar aturan yang telah dibuat.
Kamis
Awal perjalanan pada hari kamis
pagi , saya melihat ada razia disekitar daerah buaran Jakarta Timur. Namun ada
hal yang ganjal , hanya pengendara motor saja yang diberhentikan . Selain itu ,
jalan pun macet akibat razia tersebut. Saya sebagai pengendara motor , saya pun
di berhentikan . Ada salah satu pengendara tepat disamping saya yang membuat
saya heran. Polisi itu memanggil pengendara itu agak sedikit menjauh dari
keramaian . Dan saya benar-benar melihat pengendara itu mengeluarkan uang dari
dompet untuk para polisi tersebut. Padahal sang pengendara tersebut tidak
memakai kaca spion di motornya .Namun saya tidak melihat sang pengendara itu
mendapatkan surat tilang dari pihak polisi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar